12-13 Juli 2018
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) acapkali digambarkan dengan kekerasan, bully dan kejahilan senior yang menganggap ini kesempatan untuk mengerjai anak baru. Namun tidak di SMP Talenta, MPLS di SMP Talenta, menjadi wadah pengenalan lingkungan yang diberikan oleh guru yang dibantu oleh siswa OSIS. Pada kegiatan MPLS berlangsung selama tiga hari, dimulai hari rabu-jumat (11-13 juli 2018) bagi siswa-siswi kelas VII SMP Talenta tahun ajaran 2018/2019 berjalan sesuai rencana. Hal ini dilakukan sebagai pondasi keberhasilan siswa dalam melanjutkan pembelajaran. MPLS dibekali oleh panduan MPLS yang sudah berlaku maka akan diberikan berbagai materi penting sebagai pedoman untuk membekali siswa-siswa baru sebelum aktif dengan teman seniornya di sekolah dan hanya akan mengenalkan lingkungan sekolah.
Kegiatan ini dibuka resmi oleh Bapak Yosep Yaya Karyana, S.Pd. selaku Kepala SMP Talenta dihadiri oleh tim guru, Manager Talenta (Ibu Maria Susana, S.Pd.) dan juga pengurus OSIS untuk membantu berlangsungnya kegiatan tersebut. Semua peserta mengikuti kegiatan dengan semangat yang tinggi. Setelah pembukaan MPLS, acara dilanjutkan dengan pemberian beberapa materi oleh Kepala sekolah, tim guru dan Manager Talenta yang sudah mempunyai tugas masing-masing.
Selama kegiatan berlangsung, peserta mengikuti materi dengan baik terlihat dari siswa yang aktif menjawab pertanyaan para pembica. Berbagai materi yang disampaikan oleh pembicara sesuai bidangnya adalah Tes potensi Akademik, budi pekerti, kurikulum, literasi, wawasan wiyata mandala, kepramukaan, kesiswaan, ekstrakulikuler, loker, agenda, tas moving, mengenal lingkungan SMP Talenta, dan komitmen. Selain materi, peserta juga diberikan berbagai game yang dapat menjadi awal untuk menjadi pemimpin untuk diri sendiri dan orang lain. Hal itu membuat mereka makin solid satu dengan yang lain.
Setiap materi yang disampaikan memberikan kesan tersendiri bagi peserta. Mereka memperhatikan dengan baik. Kurikulum 2013 yang salah satunya mencakup tentang penilaian sikap maka mereka ditekankan untuk menaati peraturan dan meneladani karakter yang baik dari beberapa video yang sudah ditayangkan oleh pembicara.
Bidang kurikulum, Ibu Dra. Anastasia wasuti mengatakan bahwa peserta didik baru seperti kertas kosong maka jangan dikotori dengan tindakan buruk seperti pelanggaran sekolah supaya ketika tamat nanti akan tetap baik. Sikap amat penting karena menunjang keberhasilan seorang siswa. Banyak anak zaman sekarang kurang menghargai guru dan tidak mempunyai rasa hormat terhadap guru atau dilingkungannya. Hormat kepada guru bukan berarti hanya hormat pakai tangan, hormat juga berarti menghargai dan sopan. Seperti contoh, jika bertemu guru patut disalim, membantu guru yang sedang membutuhkan bantuan, menjalani pelajaran dengan tertib, dst. Hotmat tidak hanya kepada guru saja melainkan kepada seluruh staf yang ada di Sekolah Talenta.
Kebiasaan buruk yang dilakukan ketika masih duduk dibangku SD harus ditingggalkan. Perubahan itu sulit. Seperti juga yang disampaikan oleh Manager Talenta Ibu Maria Susana S.Pd. bahwa berubah itu tidak mudah, membutuhkan kemauan yang benar-benar mau melakukan.
Meninggalkan kebiasaan lama dan jangan mau berlama-lama dengan zona nyaman karena zona nyaman memang menyenangkan tetapi tidak akan membuat kita bertumbuh. Beliau juga memberikan tantangan kepada peserta untuk mengubah kebiasaaan lama sebagai salah satu cara untuk berubah. Setiap pagi yang biasanya memakai sepatu sebelah kanan lebih dulu maka untuk keesokan harinya harus memakai sepatu dari sebelah kiri. Hal tersebut untuk mengajarkan bahwa keluar dari zona nyaman itu susah dan mempunyai kemauan yang kuat.
Ini merupakan pembelajaran penting bagi peserta bagaimana cara melakukan perubahan. Perubahan sendiri dapat dilakukan dengan adanya komitmen diri. Komitmen adalah janji dengan melakukan sepenuh hati. Dengan kesempatan ini, peserta menuliskan komitmen diri mereka selama akan menempuh pendidikan di SMP Talenta. OSIS membantu memberikan kertas (Change For The Better) untuk diisi seluruh peserta dengan komitmen mereka masing-masing. Mereka antusias menulis komitmen sebagai tanda mereka mau berubah lebih baik. Kertas yang diberikan ditulis serapi mungkin dan boleh diberi warna sesuai dengan keinginan supaya mereka senang dan semangat menjalankannya.
Perubahan dari hal yang paling kecil harus dilakukan sejak sekarang. Status SD menjadi SMP diharapkan adanya perubahan dan mau menaati tata tertib sekolah. Peserta diberi penguatan supaya dapat menjadi siswa yang baik dan teladan dengan melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai siswa. Untuk melakukan semua itu memang tidak mudah, maka ditanamkan sejak awal MPLS kepada peserta tentang budi pekerti. Seseorang yang mempunyai budi pekerti adalah orang yang mampu bertanggung jawab, toleransi yang tinggi, displin, tidak mem-bully, hormat dan patuh kepada orang tua. Seperti kata bijak mengatakan bahwa jika kamu berbuat baik maka kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Perubahan yang baik adalah dimulai dari diri sendiri dengan melakukan sepenuh hati. Selamat dating di SMP Talenta, bersiap untuk menjadi pribadi yang hebat untuk diri sendiri, keluarga, agama, sekolah, lingkungan dan orang lain.
“All change is hard at first messy in the middle and so gorgeous at the end.” ROBIN SHARMA
By : Minar Siregar
Sekolah Talenta Bandung - Indonesia