Ketika Allah Bercermin Download PDF

Ketika Allah Bercermin

Setiap orang pasti pernah bercermin dan bahkan setiap saat kita dapat bercermin. Kita bercermin untuk melihat apakah dandanan kita rapi atau tidak dan lain sebagainya. Saat bercermin yang kita lihat ialah gambar atau bayangan diri kita. Dengan bercermin kita terbantu untuk melihat anggota tubuh kita yang tak dapat kita lihat sendiri tanpa adanya bantuan orang lain atau benda lain seperti mata dan telinga.

Bagaimana kalau Allah yang bercermin? Gambar apa yang dapat dilihat dalam cermin? Dalam Kitab Kejadian dapat kita temukan gambaran ketika Allah bercermin.

Sebelum menciptakan manusia Allah bercermin. Dari bercermin itu, Allah kemudian menciptakan manusia laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupa-Nya.

“Maka Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Kejadian 1:27).

Dapat dipahami bahwa ketika Allah bercermin yang dilihat-Nya adalah kita manusia.

Manusia sebagai citra Allah menjadi gambaran-Nya di dunia ini, gambaran bukan hanya dalam hal fisik namun juga dalam hal perilaku.

Seperti Allah yang berkuasa, manusia dianugerahi kemampuan untuk berkuasa atas makhluk-makhluk lain.

“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi" (Kejadian 1:28)

Pemazmur dalam kitabnya juga menyatakan bahwa manusia memang diciptakan seturut citra Allah dan diberi kuasa atas makhluk-makhluk lain.

“Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan” (Mazmur 8:6-9)

Allah menciptakan manusia agar manusia dapat mengusai makhluk-makhluk yang lain. Manusia dapat menguasai karena manusia dianugerahi akal budi dan hati nurani. Menguasai artinya menggunakan sekaligus merawat dan menjaga ciptaan Allah tersebut.

Allah menciptakan segala sesuatu bagi manusia dan Allah menciptakan manusia dengan tujuan supaya manusia mengenal, melayani dan mencintai Allah melalui segala ciptaan Allah. Manusia dicipta juga agar manusia dapat menghasilkan kembali citra Allah yang baru dengan beranak cucu.

Manusia sebagai citra Allah juga dianugerahi daya cipta yang menjadikan manusia mampu berkreasi dan menciptakan hal-hal baru. Dengan kehedaknya, manusia tidak terikat dengan lingkungan dan alam. Manusia dapat menyesuaikan di mana ia berada.

Manusia laki-laki dan perempuan diberi kemampuan sesuai dengan kasih karunia Allah sendiri agar manusia mampu menjalankan tujuan Allah tersebut.

Dengan kehendak dan kebebasannya manusia dapat mengatur sikap dan perilakunya. Manusia bebas untuk menentukan hidupnya.

Meski dicipta sama sebagai citra Allah, manusia laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan-perbedaan yang membedakan di antara mereka.

Sikap laki-laki dan perempuan yang berbeda menjadi salah satu pembeda diantara mereka. Berikut contoh perbedaan sikap laki-laki dan perempuan:

Laki-laki

Perempuan

Cenderung menggunakan pikiran

Cenderung menggunakan perasaan

Menggunakan logika untuk mengambil keputusan

Menggunakan emosi untuk mengambil keputusan

Sedikit berbicara

Lebih banyak berbicara

Lebih suka bersaing

Lebih suka bekerja sama

 

Perbedaan sikap laki-laki dan perempuan bukan untuk saling menjauhkan satu sama lain melainkan supaya manusia dapat saling melengkapi satu sama lain.

Hal utama yang membedakan manusia dengan ciptaan Allah yang lain adalah bahwa ciptaan Allah yang lain hidupnya sangat ditentukan oleh alam dan lingkungannya. Binatang tidak membuat hal-hal baru. Sebagai contoh, sarang burung selamanya akan seperti itu dan mereka hanya membuat sarang pada musim-musim tertentu.